Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2019

Hilangnya Islam di Spanyol Yang Berusia 700 tahun

Gambar
Berbicara proses Islamisasi Eropa atau dunia barat secara umum, tidak lepas dari sejarah Islam Andalusia atau Spanyol. Sebab, Islam telah memberikan pengaruh luar biasa bagi prsoses pencerahan di benua biru tersebut. Hal itu dijelaskan oleh Sejarawan KH Agus Sunyoto saat mengisi diskusi bedah sejarah Islam di Pesamuan Agung Thoriqoh Sattariyah Pondok Pesantren Darul Ulum Rejo Mulyo Barat Magetan, Jawa Timur, Sabtu (29/10). Penulis buku Atlas Walisongo tersebut mengatakan, peranan strategis kerajaan Islam Andalusia diakuinya telah memicu terjadinya intelektualisasi Islam yang hebat. Satu sisi memacu Eropa bangkit dari dark age atau masa kegelapan. Dari sana pulalah, sejumlah tokoh tokoh intelektual Islam hadir, seperti Ahli matematika (Al-Khwarizmi, Orang pertama yang menulis buku berhitung dan aljabar), ahli kedokteran (Al-Kindi penulis buku ilmu mata, Ar-Razi atau Rhazez penulis buke kedokteran, Abu Al-Qasim al-Zahrawi ahli bedah, Ibnu Nafis penemu sirkulasi darah, dan Ibnu Sina), ahl

Teknologi Hati Sunan Prapen dan Google Maps

Gambar
Syahdan, tersebutlah sebuah fragmen cerita ketika Sunan Prapen akan menginisiasi Jaka Tingkir sebagai Raja Pajang, beliau memberikan sebuah notifikasi dan informasi masa depan penting kepada Jaka Tingkir, Sultan Hadiwijaya, bahwa kelak singgasananya akan digantikan oleh Senopati atau Sutawijaya. Anak angkatnya sendiri. Informasi bersifat kaysaf dari Sunan Prapen begitu terperinci . Bahkan sebelum bertemu dengan Ki Ageng Pemanahan, ayah dari Senopati. Konfirmasi ramalan tersebut semakin menguat ketika Sunan Prapen bertatap muka langsung dengan Ki Ageng Pemanahan. Kejernihan hati bisa memberikan sebuah releksi dan estimasi dari kejadian yang akan datang.  Teknologi hati ini, bisa terjadi, karena memang metodologi (tirakat) yang dilakukan oleh Sunan Prapen memang sudah terpenuhi syarat dan rukunnya. Ilmu ini sudah diwarisi dari kakeknya Prabu Satmata. Prabu Satmata dari Ayahnya Syaikh Maulana Ishaq qs yang syahdan juga ketika dalam gua yang gelap gulita berpendar bercahaya tubuhnya manaka

Atlas Wali Songo : Fakta Sejarah Para Wali Penyebar Islam di Nusantara.

Gambar
Usai menamatkan buku Ensiklopedia Islam, hati Agus Sunyoto tiba-tiba tersentak. Dalam buku yang diterbitkan oleh Ikhtiar Baru Van Houve tersebut, ia sama sekali tak menemukan satu pun kata yang menyebut Wali Songo. Ingatannya kemudian melayang kepada sebuah buku lain berjudul Walisanga Tak Pernah Ada? karya Sjamsudduha, yang pernah dibacanya beberapa waktu sebelumnya. “Saya pikir adalah ahistoris, kalau ndak mau saya bilang naif, saat kita membahas perkembangan Islam di Indonesia, sama sekali tidak menyebut nama Wali Songo”, ujar sejarawan kelahiran Surabaya, 57 tahun yang lalu itu. Istilah wali songo memang kadung dimengerti oleh sebagian besar masyarakat Islam Indonesia hanya sebagai mitologi. Itu setidaknya tercermin dari cerita-cerita yang berserakan di kalangan masyarakat yang hanya mengidentikan Wali Songo dengan soal-soal karomah, keajaiban dan realita supranatural yang kadang tidak terjangkau otak manusia modern. Yang terjadi adalah sejarah Wali Songo jika tidak dipuja-puja ber

Maulid Ad Daibai : Bukti Cinta Dan Rasa Rindu pada Nabi.

Gambar
Sebuah fragmen pembacaan Ad-Dibai di Giri Gajah Syaikh Ibnu Ad Daibai (8 Oktober 1461 M - 15 Desember 1537 M) Al-Imam Wajihuddin Abdur Rahman Ad Dibai. Seorang ulama hafiz hadits dengan 100k hafalan hadits. Seorang ahli sastra memiliki hati yang jujur, lemah lembut tutur katanya dan indah bahasanya (Maulid Al-Hafidz ibn Al-Daiba' : Sayyid 'Alawi al-Maliki) Aplikasi Islam pada zaman-zaman sebelum keruntuhan Imperium Turki Usmani, sangat mendukung semua jenis keilmuan termasuk sastra. Momentum kejayaan imperium ini melahirkan banyak karya dan jejak religi yang luar biasa dan jejaknya masih bisa dirasakan sampai sekarang. Karya sastra berasal dari kehalusan rasa. Cinta. Hubb Ar-Rasul . Ekspresi cinta bukanlah sebuah kesalahan, bahkan merupakan sebuah anjuran dan anugrah tersendiri apalagi kepada Kekasih Ilahi. Sang Nabi. Ketinggian sastra religi dalam Islam seringkali didangkalkan dengan pemahaman hadis secara parsial. Tidak mengedepankan pemahaman yang luas, etika dan adab dalam

Gresik: Sebuah Catatan Perjalanan Sejarah Islam Nusantara

Gambar
Danang Wahju Utomo Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Timur Pada masa Majapahit (1293-1519), daerah Gresik merupakan salah satu wilayah yang berada di pesisir utara Jawa yang memiliki peran penting. Pada waktu itu Gresik merupakan salah satu pintu masuk ke kotaraja Majapahit yang berada di pedalaman. Bahkan dalam sejarah, Gresik dinilai memiliki peranan yang menonjol sebagai salah satu pelabuhan utama dan tempat perdagangan antar bangsa dan negara. Banyak pedagang-pedagang asing yang singgah di Gresik dengan tujuan berdagang sekaligus berdakwah, khususnya para pedagang muslim. Kondisi tersebut masih berlangsung cukup intensif setidaknya hingga abad XVIII. Bahkan ketika di Gresik terdapat dua kabupaten yaitu Gresik (1660-1744) dan Sidayu (1675- ), Gresik masih cukup ramai disinggahi kapal-kapal asing. Hal ini juga akibat dari keberadaan VOC-Belanda (1603) yang berhasil mendirikan loji di Gresik sehingga aktifitas perdagangan masih tetap ramai. Namun demikian hingga pertengahan