Mobil Listrik Mini Wuling Seharga Rp 62,4 Juta Laris Manis di China


Wuling Hong Guang Mini EV sedang jadi sensasi di China. Kendaraan listrik imut-imut ini mengalami lonjakan penjualan sampai 100%.

Wuling Hong Guang Mini EV masuk kategori kendaraan listrik mikro dan sejauh ini cuma dijual di China. Baru dirilis pada awal musim panas lalu, mobil ini sudah dipesan sebanyak 50.000 unit.

Dikutip dari The Drive, jumlah pemesanan melonjak ke angka 110%. Sementara di sepanjang Agustus ada 15.000 pelanggan yang menerima Wuling Hong Guang Mini EV ini. Dengan penjualan di bulan Juli saja naik 104%, ini adalah mobil listrik paling laris di China saat ini.



Wuling Hong Guang Mini EV merupakan mobil empat penumpang dengan desain mini dan juga minimalis. Apa yang menjadi daya tarik utama mobil ini sehingga laris manis meski di tengah pandemi?

Yang pertama terkait harga. Wuling Hong Guang Mini EV dijual murah. Harga dasarnya adalah US$ 4.162 (sekitar Rp 62,4 juta) sementara versi tertinggi dilepas dengan bandeol US$ 5,607 atau sekitar Rp 82,1 juta.

Meski murah, bukan berarti Wuling Hong Guang Mini EV ini murahan. Standar keamanan mobil yang masuk jenis hatchback ini terbilang oke, meliputi rem anti-lock, sitem monitor untuk tekanan ban, serta sensor parkir. Untuk kelengkapan fitur lain ada juga AC, power windows, dan perangkat stereo.



Untuk power, Wuling Hong Guang Mini EV menggunakan motor tunggal dengan kekuatan 13 kw yang mampu menghasilkan 17,4 tenaga kuda dan torque 62,7 pound-feet. Top speed yang dihasilkan dari konfigurasi tersebut adalah 99,7 km/jam. Sangat cukup untuk kendaraan yang digunakan untuk kebutuhan dalam kota.

Kabarnya Wuling akan membawa produk ini ke beberapa negara di luar China. Salah satu yang akan dapat prioritas adalah wilayah Eropa dan Amerika Utara.

Apakah akan masuk Indonesia juga?




DETIK



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Maulid Ad Daibai : Bukti Cinta Dan Rasa Rindu pada Nabi.

Gambar
Sebuah fragmen pembacaan Ad-Dibai di Giri Gajah Syaikh Ibnu Ad Daibai (8 Oktober 1461 M - 15 Desember 1537 M) Al-Imam Wajihuddin Abdur Rahman Ad Dibai. Seorang ulama hafiz hadits dengan 100k hafalan hadits. Seorang ahli sastra memiliki hati yang jujur, lemah lembut tutur katanya dan indah bahasanya (Maulid Al-Hafidz ibn Al-Daiba' : Sayyid 'Alawi al-Maliki) Aplikasi Islam pada zaman-zaman sebelum keruntuhan Imperium Turki Usmani, sangat mendukung semua jenis keilmuan termasuk sastra. Momentum kejayaan imperium ini melahirkan banyak karya dan jejak religi yang luar biasa dan jejaknya masih bisa dirasakan sampai sekarang. Karya sastra berasal dari kehalusan rasa. Cinta. Hubb Ar-Rasul . Ekspresi cinta bukanlah sebuah kesalahan, bahkan merupakan sebuah anjuran dan anugrah tersendiri apalagi kepada Kekasih Ilahi. Sang Nabi. Ketinggian sastra religi dalam Islam seringkali didangkalkan dengan pemahaman hadis secara parsial. Tidak mengedepankan pemahaman yang luas, etika dan adab dalam
Baca selengkapnya

Teknologi Hati Sunan Prapen dan Google Maps

Gambar
Syahdan, tersebutlah sebuah fragmen cerita ketika Sunan Prapen akan menginisiasi Jaka Tingkir sebagai Raja Pajang, beliau memberikan sebuah notifikasi dan informasi masa depan penting kepada Jaka Tingkir, Sultan Hadiwijaya, bahwa kelak singgasananya akan digantikan oleh Senopati atau Sutawijaya. Anak angkatnya sendiri. Informasi bersifat kaysaf dari Sunan Prapen begitu terperinci . Bahkan sebelum bertemu dengan Ki Ageng Pemanahan, ayah dari Senopati. Konfirmasi ramalan tersebut semakin menguat ketika Sunan Prapen bertatap muka langsung dengan Ki Ageng Pemanahan. Kejernihan hati bisa memberikan sebuah releksi dan estimasi dari kejadian yang akan datang.  Teknologi hati ini, bisa terjadi, karena memang metodologi (tirakat) yang dilakukan oleh Sunan Prapen memang sudah terpenuhi syarat dan rukunnya. Ilmu ini sudah diwarisi dari kakeknya Prabu Satmata. Prabu Satmata dari Ayahnya Syaikh Maulana Ishaq qs yang syahdan juga ketika dalam gua yang gelap gulita berpendar bercahaya tubuhnya manaka
Baca selengkapnya